Deskripsi
Kandungan Buah asam yang matang terdiri atas 40-50% bagian yang
dapat dimakan, dan per 100 g berisi: air 17,8-35,8 g, protein 2-3 g,
lemak 0,6 g, karbohidrat 41,1-61,4 g, serat 2,9 g, abu 2,6-3,9 g,
kalsium 34-94 mg, fosfor 34-78 mg, besi 0,2-0,9 mg, tiamin 0,33 mg,
riboflavin 0,1 mg, niasin 1,0 mg, dan vitamin C 44 mg. Biji segarnya
mengandung 13% air, 20% protein, 5,5% lemak, 59% karbohidrat, dan 2,4%
abu. Rasa asamnya disebabkan oleh asam tartarat, yang pada saat matang
tidak menghilang tetapi sedikit banyak diimbangi oleh meningkatnya kadar
gula. Oleh karenanya asam, dikatakan orang sebagai buah yang paling
asam, sekaligus paling manis. Deskripsi Berperawakan pohon besar yang
selalu hijau, tingginya mencapai 30 m, pangkal batangnya mencapai 1-2 m
panjangnya dan 2 m diameternya, tajuknya berdaun lebat, memencar
melebar, berbentuk bulat; kulit kayunya kasar, retak retak, berwarna
coklat keabu-abuan. Daunnya majemuk bersirip ganda, letaknya
berselang-seling, berpenumpu, bertangkai; tangkai daunnya mencapai 1,5
cm panjangnya, meninggalkan bekas yang jelas setelah rontok; helaian
daunnya berbentuk agak lonjong, ukurannya mencapai 13 cm x 5 cm; anak
daunnya berjumlah 8-16 pasang, berbentuk lonjong menyempit, berukuran
(1-3,5) cm x (0,5-1) cm, bertepi rata, pangkalnya miring dan membundar,
ujungnya membundar sampai sedikit cabik. Perbungaannya bertipe tandan
renggang, terletak lateral dan di ujung ranting, panjangnya mencapai 13
cm; bunganya kirakira 3 cm panjangnya, berbau harum; daun kelopaknya
berjumlah 4 helai, berbeda bentuknya, panjangnya mencapai 1,5 cm; daun
mahkotanya berjumlah 5 helai, yang belakang dan yang samping berukuran
besar dan menonjol, berwarna krem dengan peruratannya berwarna
merah-coklat, dua helai yang berada di depan berukuran lebih kecil,
berbentuk linier, berwarna putih; benang sarinya 3 utas; putiknya 1 buah
berbakal biji sampai 18 butir. Buahnya bertipe polong yang agak
silindris, lurus atau bengkok, tidak merekah, berujung membulat,
ukurannya mencapai 14 cm x 4 cm, berbiji sampai 10 butir, polongnya itu
seringkali menyempit tak beraturan di antara dua biji; eksokarpnya
mengeras, berwarna keabu-abuan atau lebih sering coklat bersisik, dengan
beberapa benang yang kuat di dalamnya; mesokarpnya tebal dan menyerupai
sirop, berwarna coklat-kehitaman; endokarpnya tipis, menjangat. Bijinya
tak beraturan bentuknya, membelah ketupat memipih, panjangnya mencapai
18 mm, sangat keras dan berwarna coklat.
Manfaat
Buah dan bunga yang berwama hijau
dapat digunakan untuk memberi rasa asam yang pekat pada hidangan yang
terbuat dari ikan dan daging. Buahnya yang matang dari jenis yang manis
biasanya dimakan ketika masih segar sedangkan buahnya dari jenis yang
asam dibuat menjadi sari buah, selai, sirup, dan permen. Biji asam juga
dapat dimakan setelah direndam dalam air dan dididihkan untuk
menghilangkan kulit bijinya. Tepung bijinya dapat dibuat menjadi kue
atau roti. Biji yang dipanggang dinyatakan unggul sebagai biji kacang
dalam hal rasa. Minyak bijinya-yang mirip dengan minyak biji rami-cocok
digunakan untuk membuat cat dan vernis. Kulit kayunya sepat rasanya dan
sebagai obat kuat, serta abunya dapat digunakan sebagai obat dalam untuk
penguat pencernaan. Dicampur dengan salep atau tapal, kulit kayunya
dapat digunakan untuk mengobati luka, borok, bisul, dan ruam. Juga dapat
dimanfaatkan rebusannya untuk mengobati asma dan gangguan datang bulan,
serta obat demam. Daun mudanya dapat digunakan untuk mengurangi rasa
sakit karena rematik, ditempelkan pada luka, atau diberikan sebagai
tapal untuk radang dan untuk mengurangi bengkak persendian, serta untuk
mengurangi bengkak dan menghilangkan rasa sakit. Rebusan daun yang
diberi pemanis mujarab untuk mengobati batuk dan panas. Perasan daun
muda yang dipanaskan dan disaring, serta tapal bunganya digunakan untuk
obat radang selaput mata. Daging buahnya dapat digunakan untuk obat
pendingin asam, pencahar yang lembut dan juga untuk memberantas ketombe.
Tepung bijinya dapat digunakan untuk mengobati disentri dan diare.
Syarat Tumbuh
Asam tumbuh baik pada variasi kondisi tanah dan iklim yang luas.
Tanaman ini tumbuh di tanah berpasir atau tanah liat, mulai dataran
rendah sampai dataran menengah (sampai 1000 m dpl., kadang-kadang 1500 m
dpl.), yang di situ hujannya tersebar merata atau musim keringnya
panjang dan sangat kentara. Sistem perakarannya yang sangat ekstensif
berperan positif terhadap tahannya akan kekeringan dan angin kencang. Di
daerah tropik basah (curah hujan > 4000 mm) pohon asam tidak mampu
berbunga, dan diperlukan kondisi basah pada tahap akhir perkembangan
buahnya. Pohon yang masih muda akan mad oleh embun beku yang ringan
saja, tetapi pohon dewasanya rupa-rupanya lebih tahan dingin daripada
pohon mangga, avokad, dan jeruk nipis.
Pedoman Budidaya
Asam dapat diperbanyak dengan benih, pencangkokan, penyambungan, dan
penempelan. Anakannya yang berumur satu tahun atau kurang sudah cukup
besar untuk .ditanam di lapangan, tetapi mungkin sifatnya berbeda dengan
induknya. Pohon induk yang baik biasanya diperbanyak secara vegetatif.
Penempelan perisai (shield budding) dan penempelan tambalan (patch
budding) serta sambung-celah (cleft grafting) merupakan metode yang
cepat dan dapat dipercaya, dan kini digunakan dalam perbanyakan skala
besar di Filipina, waktunya yang tepat adalah pada bulan sejuk dan
kering, yaitu November sampai Januari. Pohon hasil perbanyakan secara
penempelan atau penyambungan ditanam di kebun pada awal musim hujan (di
Filipina jatuh pada bulan Mei sampai Juni), dengan jarak tanam 8-10 m.
Pemeliharaan
Perawatan pohon asam pada umumnya minim, tetapi di perkebunan buah
asam di wilayah Delta Tengah, Thailand, dilakukan pemeliharaan secara
intensif. Perlakuan ini dimungkinkan karena pohon hasil penyambungan
sudah dapat berbuah pada umur 3-4 tahun. Kultivar yang manis ditanam,
dan tanaman genjah yang berkualitas unggul tidak memerlukan pertumbuhan
perpanjangan; diduga tingginya permukaan air tanah yang menghambat akar
tumbuh lebih dalam itu menolong mengerdilkan pohon. Langkah-langkah
pengaturan ukuran pohon mencakup jarak tanam yang rapat (kira-kira 500
batang per hektar) dan pemangkasan untuk memperbaharui cabang penghasil
buah. Pohon asam memperoleh perlakuan yang sama seperti pohon
buah-buahan lainnya di wilayah itu, mencakup pengairan, pemupukan, dan
perlindungan tanaman.
Hama dan Penyakit
Pohon asam merupakan inang berbagai hama, seperti penggerek
(shot-hole borers), serangga (toy beetles), ulat pemakan daun, cacing
(bagworms), kutu bubuk, dan kutu perisai. Pada beberapa musim, hama
penggerek buah mengakibatkan kerusakan serius pada buah yang sedang
dalam proses pematangan, menyebabkan berkurangnya hasil yang dapat
dipasarkan. Penyakit-penyakit seperti yang dilaporkan dari India
meliputi berbagai penyakit busuk pohon dan bakteri bercak daun.
Panen dan Pasca Panen
Panen Di Filipina, buah dari kultivar asam dipanen dalam dua tahap:
polong hijau untuk bumbu penyedap, dan polong matang untuk diproses.
Buah kultivar manis dipanen dalam dua tahap pula: setengah matang (tahap
"maiasebo") dan tahap matang penuh. Pada tahap setengah matang,
kulitnya mudah dikupas; daging buahnya berwarna hijau kekuningkuningan
dan konsistensinya mirip daging buah apel. Pada tahap matang, daging
buahnya mengkerut karena hilang kelembapannya, dan berubah warnanya
menjadi coklat kemerah-merahan dan menjadi lengket. Apabila seluruh
polongnya akan dijual, buahnya harus dipanen dengan cara menjepitnya
untuk menghindari kerusakan polong. Akhirnya polong ini akan jatuh
secara alami. Hasil Catatan tentang hasil jarang dijumpai. Dari India
dan Sri Langka diperoleh laporan mengenai olahan daging buah per pohon
(besar) mencapai 170 kg/tahun; hasil rata-ratanya 80-90 kg. Untuk 100
pohon/ha angka di atas berarti 8-9 ton daging buah olahan per hektar per
tahun. Di Filipina, angka 200-300 kg polong/pohon dianggap hasil yang
bagus. Kurangnya informasi tentang pembuahan dua-tahunan menunjukkan
bahwa pembuahannya cukup teratur. Penanganan pasca panen Buah muda yang
digunakan sebagai bumbu masak, dan buah setengah matang atau buah matang
yang dimakan dalam keadaan segar, dijual kiloan di pasar. Buah matang
untuk diproses mula-mula dikupas, serat-seratnya dibuang, kemudian
dijual kiloan dalam bungkus plastik. Buah asam kultivar manis harganya
lebih mahal daripada yang asam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar