Jumat, 20 April 2012

PANDUAN MEMILIH MURAI BATU BEREBAKAT

Panduan Memilih Murai Batu (MB) Berbakat

Jakarta (KM) - Masalah bakat adalah masalah yg sama tuanya dengan manusia. Semenjak dahulu orang sudah berusaha membahas masalah bakat. Urgensinya masih tetap actual sampai saat ini, meski dari kaca mata ilmu pengetahuan, hasilnya masih jauh dari memuaskan. Menurut Crow & Crow (1989) bakat bisa dianggap sebagai kualitas yg dimiliki individu dalam tingkat yg beragam. Bakat juga dapat dianggap sebagai keunggulan khusus dalam bidang perilaku tertentu. Saat ini telah banyak berkembang tes-tes tertentu (sering disebut ‘tes bakat') yg dilakukan utk mengukur/menelusuri bakat seseorang.



Timbul pertanyaan, “bagaimana dengan Murai Batu

Atas dasar pemikiran bahwa ‘MB istimewa’ dan ‘MB jawara’ adalah MB-MB yg dibekali oleh bakat2 khusus yg telah berhasil digali dan dikembangkan oleh sang perawat, maka penting sekali bagi MB mania untuk mengamati, menerawang, menelusuri & meraba2 kira2 bagaimana bakat yg dimiliki oleh seekor MB sebelum membeli dan menjadikannya momongan, baik itu utk orientasi lomba maupun hanya sebagai klangenan di rumah. Hal ini menjadi penting utk menghindari atau setidaknya mengurangi kekecewaan yg timbul akibat salah dalam menentukan pilihan momongan karena tidak sesuai dgn harapan.

DEFINISI BAKAT MURAI BATU

Menurut Om didiks-rrbf
Definisi BAKAT (POTENSI) = Sesuatu kelebihan yg dimiliki seekor murai dan ada pada dirinya sejak dilahirkan ... diatas rata2 … murai umumnya.
Bakat/potensi bermacam-macam :
  1. Bakat kecerdasan, kecerdasan ini sangat luas sekali tentunya. Kecerdasan menirukan suara lingkungan, kecerdasan adaptasi, dan kecerdasan2 yg lain tentunya.
  2. Bakat Fighting termasuk tentunya dgn gaya tarung masing2
  3. Bakat Suara/type suara ada suara ngebas, ada melengking dll yg tentunya bakat ini juga punya korelasi dgn Panjang-pendek pernafasan (nah panjang-pendek pernapasan ini saya yg agak bingung... ini bawaan atau murni bisa dilatih ....??) di dalamnya terikut juga dgn volumenya.
Namun bakat apapun jika tidak di optimalkan, tidak akan berkembangkan dgn baik.

Menurut Om suwarno71
Bakat adalah sebuah talenta dari Tuhan yang diberikan kepada makhluknya untuk mengembangkan diri. Bakat itu sendiri berupa pola pikir, kepandaian atau kemampuan yang dimiliki sejak lahir. Walaupun setiap makhluk memiliki talenta, jika tidak berusaha untuk membukanya maka talenta yang diberikan Tuhan akan menjadi sia-sia.
Saya percaya setiap burung mempunyai BAKAT, permasalahannya adalah bagaimana kita mengenali & mencirikan bahwa burung tersebut mempunyai BAKAT YANG SUPER? Kalo kita belum mengenalnya terlebih dahulu.
Berkaitan dengan bakat pada burung, tentu saja burung tersebut harus mengeluarkan talenta-nya terlebih dahulu, baru kita dapat mengambil kesimpulan bahwa burung tersebut mempunyai bakat. Lewat talenta tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa burung A, mempunyai bakat SUARA NEMBAK-NEMBAK, burung B mempunyai bakat NGEROL, burung C mempunyai bakat VOLUME yang KERAS (TEMBUS) dsb. Atas dasar hal tersebut, baru kemudian kita dapat memaksimalkan bakat tersebut.

Menurut Om FREDY TJA
Aspek bakat pada burung meliputi mental dan gaya tarung burung bersangkutan.

Pertanyaan selanjutnya, “Bagaimana Cara Memilih MB Berbakat”.

Secara garis besar pemilihan MB berbakat biasa dilakukan oleh MB mania dgn dua cara. Cara pertama adalah dgn memperhatikan Tingkah Laku dan Gaya MB bersangkutan. Cara kedua adalah dengan memperhatikan/mengamati bentuk Katuranggan yg dipercaya mewakili bakat dari MB.

CARA MEMILIH MB BERBAKAT DARI TINGKAH LAKU DAN GAYA

MB berbakat bisa dipilih sejak trotol dan muda hutan sampai umur kira-kira 3 tahun. Setelah umur 3 tahun dan mb itu 'kelihatan biasa2 saja, maka bisa dianggap mb itu kurang berbakat (tapi tentu saja penilaian ini bisa salah, karena bisa jadi mb itu selama 3 tahun dipelihara dengan kurang tepat atau kurang perhatian). (sh)

Untuk mb2 muda, memilih MB berbakat tentulah mental yang didahulukan. Kalau yg sudah setengah jadi/jadi, barulah isian, gaya & konsistensi kinerja. (sh)

Cara memilih mb berbakat harus melihat langsung, dgn video saja kadang tidak cukup ( kecuali mb nya benar2 bagus mental dan isiannya ).
Cara memilih mb berbakat, sangat sulit dilakukuan dgn hanya melihat fotonya saja ( kecuali mb benar2 bagus, dan kelihatan per pic nya sedang ngotot menghadapi lawan2nya ).
Untuk mb mb yang benar benar bagus bakatnya, tentu tidak perlu 'dipilih' lagi karena sangat jelas bakatnya. (sh)

Memilih MB Berbakat untuk Trotol / Muda Hutan
  1. Tingkah laku ketika dia sedang bersatu dgn yg lain ( istilah Jawanya : ombyokan ), mb berbakat haruslah kelihatan sigap, waspada tapi tidak ‘grapyak-grupyuk’ alias pecicilan. Mb berbakat, meski kelihatan takut orang tapi cara bergeraknya tidak merusak fisiknya ( nyungsepkan muka ke jeruji, ekor dan sayap amburadul kena jeruji ), mb yg seperti itu bisa dianggap kurang berbakat. Namun, ada mb berbakat yg bergaya seperti itu dengan catatan mb itu baru ditangkap. Di sini jangan disalah artikan pula bahwa mb yg takut orang adalah mb kurang berbakat, sebab ada mb mb bagus bahkan mb juara yg masih takut orang ketika belum digantang. Namun setelah digantang mb itu tidak lagi memperdulikan orang, tapi memperdulikan musuh2nya. (sh)
  2. Tingkah laku ketika dia sendirian di sangkar. Mb berbakat biasanya tetap berada di tangkringan ketika dilihat orang. Sikapnya waspada, sesekali ekor naik turun (meski belum mengeluarkan suara). Lebih bagus lagi kalau dengan sikap seperti itu dia mau mengeluarkan suara. Prinsipnya bahwa mb berbakat itu meski masih belum jinak, dia akan berada di tangkringan atau ke jeruji sangkar, bukan ndelosor di dasar sangkar. Mb Mb berbakat sangat jarang untuk ndelosor di dasar sangkar dengan posisi seperti mau sembunyi alias ngumpet. (sh)
  3. Tingkah laku saat kita "nyolokin" jari ke ruji sangkarnya, mana yg berani (paling tidak ga ngelabrak, dalam kondisi burung sehat tentunya) biasanya mentalnya bagus. Sukur2 kalo ada yg malah melawan dengan ngeretek sambil maenin ekor itu lebih bagus lagi. (DC)
  4. Mengeluarkan suara ketrekan dan sikapnya siaga walaupun masih dalam ombyokan dan selalu kembali ke tangkringan atau dinding sangkar dan jarang diem di bawah. (surawan)
  5. Kretekannya keras dan beruntun. Mb yg kretekannya keras dan beruntun, bisa dipastikan suaranya keras. Namun mb yg kretekannya sedang atau kecil, belum tentu bersuara sedang atau kecil, bisa saja mb itu bersuara keras. Biasanya mb yg kretekannya keras mentalnya bagus. Namun hal ini juga tidak bisa dipastikan, karena mental itu parameternya relative dan banyak juga mb mb bersuara sedang atau bahkan kecil namun bermental sangat bagus. Malahan mb seperti ini bisa 'ngedur' kerjanya. (sh)
  6. Tampang garang, tatapan mata tajam (ini cuma bisa dirasain oleh kita yg menatap lsg). (ady_mv)
  7. Apa MB tersebut berani bertatap muka dr segala arah (Ari JB)
  8. Lihat dari cara MB memandang kalau kita dekati dan kita tatap matanya dia bersikap siaga dan MB tsb berani menatap kita lebih lama walaupun terbang sesekali. (leo andrie)
  9. Tidurnya selalu ditangkringan yg paling tinggi (kalo ombyokkan) (Ari JB)
  10. Saat sudah sendiri dia ngeriwik dgn isian2 atau suara2 master bkn suara MB, tentu dgn lagu yg panjang2, dengarkan kejelasan artikulasi dia menirukannya (sejelas apa), volume mungkin belum keras tapi paling tdk terdengar kasar2nya (Ari JB)
  11. Merespon terhadap gangguan, syukur2 dengan bentakan suara MB (Ari JB)
  12. Dekatkan dengan MB senior tetep spt itu. (Ari JB)
  13. Kalo bisa liat dia mandi, cari yg mandinya heboh dan lama. (Ari JB)
  14. Lihat bentuk perut sampai leher, sedikit berbentuk koma pada saat siaga. (leo andrie)
  15. Apabila MB MH di dalam kelompok yang disatukan/ombyokan pilih yang dominan, misal apabila ada mb lain yang mendekat dia langsung mengusirnya (biasanya di patuk). (leo andrie)
  16. Pilih yang makannya rakus. (leo andrie)
  17. Bagaimana cara berdirinya. Apakah burung tersebut berdiri dengan posisi 45 derajat dengan ekor melengkung kebawah, 45 derajat dengan ekor proporsional, 90 derajat dengan ekor proporsional atau membungkuk seperti orang ketakutan. (suwarno71)
  18. Apakah posisi berdirinya menyerupai huruf "X" horisontal, atau sering berdiri dengan satu kaki saja. (suwarno71)
  19. Bagaimana cengkeraman kakinya (bukan warna kakinya). Apakah mencengkram tangkring dengan kuat atau sekedar menempel saja ditangkringan. (suwarno71)
  20. Tanya ke pemikat MB tsb, pemikat akan tahu Volume maupun mental bahwa indukan dari anak yg ditangkap bagus, biasanya pengepul akan menyendirikan si MB ini. Kendalanya kita mendapatkan MB dari tangan ke X (bisa tangan ke tiga atau ke sekian, sehingga susah cara ini. Hal ini seperti dilakukan pengepul AM di Bali, pengepul AM di Bali memilah milah AM berdasarkan indukannya anakan .... pengepul tahu indukannya mempunyai Volume dan gaya telernya. Biasanya harga nya agak mahal. (CJ™)
Memilih MB Berbakat untuk MB Setengah Jadi / Jadi
  1. Memantau di Latber, kalau rajin ke latber baik memantau sendiri atau lewat orang yg dipercaya maka akan dapat menemui MB berbakat. Kalau jeli, tdk harus juara, kadang stelannya kurang bagus si MB gak juara, namun kita percaya bahwa MB tsb prospek. (CJ™)
  2. Amati tingkah lakunya dan volume, kalau terlihat mapan dan berani dan volumenya tembus maka MB ini adalah MB yg berbakat. Cara ini akan lebih mudah kalau kita datang ke latber atau lomba kecil, disitu kita bisa dengar mana MB yg volumenya keras dan tingkah lakunya mapan dan berani, walaupun MB itu tidak juara. (surawan)
  3. Dengar suaranya, mana nih yg kenceng dan lihat, mana nih yg mentalnya langsung DOR! begitu buka krodong, lihat lawan langsung DER!!! (Penthol)
Apa yg menjadi tolok ukur volume si MB ?
  • Dengan feeling. Kalau kita tanggap dengan mendengarkan suara hariannya saat bunyi akan terlihat si MB mempunyai suara keras atau tidak. (CJ™)
  • Dengan menempel dengan MB lain. Bisa juga kita kumpulkan MB temen, terus adu beberapa MB tsb, ini akan terlihat volume diantara MB tsb. (CJ™)
  • Dibawa ke Latber. Jelas, walau tdk menjadi juara, terlepas juara atau tidak, maka saat ngalawan atau bunyi diantara MB yg dilatber akan terdengar kekerasan Volume MB tsb. Kalau si MB volumenya menonjol, maka akan tembus diantara MB yg lain. Apalagi kalau penonton berteriak, maka si MB akan lbh dominan suara diantara yg lain. (CJ™)

Memilih MB Berbakat untuk Trotol Breeding
  1. Untuk trotol penangkaran relatif lebih sulit, krn trotol penangkaran relatif sudah terbiasa dengan lingkungan manusia, gayanya lebih tenang dan lebih mapan drpd trotol hutan. Namun tentu saja meski lebih tenang dan lebih mapan drpd trotol hutan itu bukan berarti trotol penangkaran lebih berbakat drpd trotol hutan yg kurang tenang. Untuk Mb ring, tips nya gampang saja: Pilih mb trotol ring yang indukan jantannya pernah juara (minim latber) dan betinanya juga tangguh. Pemilihan mb ring seperti ini mempunyai peluang besar menemukan mb berbakat. Meski begitu, bukan berarti indukan non juara, keturunannya tidak ada yg berbakat. Setidaknya, dengan indukan jantan juara dan indukan betina bagus, peluang Anda cukup besar menemukan mb berbakat. Simple saja, alias, as simple as that. (sh)
  2. Cari ke Breeder MB, nah tanya trah indukan nya, setidaknya kita mempunyai peluang dari indukan yg bagus anakannya akan bagus juga. Ini sdh dibuktikan dr beberapa Breeder MB terkenal, dimana anakannya sdh mulai menduduki jawara (berdasarkan pantauan saya). (CJ™)
  3. Meski tergantung kualitas indukannya, tetapi tetep aja harus dilihat kriteria "Memilih MB Berbakat" pada MB tersebut walaupun indukannya JAWARA, karena ga jamin 100% pasti berbakat. (dery_damn)

CARA MEMILIH MB BERBAKAT BERDASAR KATURANGGAN

Definisi Katuranggan

Katuranggan berasal terdiri dari 2 kata yaitu katur dan angga. Katur berarti menyampaikan, dan angga berarti badan. Jadi katuranggan adalah pengetahuan yang menyampaikan pengertian tentang bentuk - bentuk badan. Dalam bahasa Belanda, istilah katuranggan dikenal dengan sebutan exterieur (bentuk lahiriah, bagian badan yang nampak di luar) (Sumber: Trubus Edisi Februari 1988). Menurut Purbasasmita untuk menentukan mutu suatu burung mesti di lihat dari katuranggannya. Pendasaran ini tentu saja tidak asal jeplak, karena Purbasasmita sendiri sudah melakukan research terhadap kondisi/ciri-ciri fisik burung juara pada saat itu (kebetulan research-nya burung perkutut) dan pengalamannya sudah malang melintang tentang hal ini. Katuranggan yang dimaksud Eyang Purbasasmita bukan insting, tetapi pencapaian hasil research dan pengalaman empirik di lapangan. Katuranggan, Berbakat & Berprestasi merupakan 3 hal yang berbeda-beda dan dihasilkan oleh RUMUS yang berbeda pula. Deviasi untuk katuranggan mungkin cuma 10% saja, artinya : ‘orang yang memilih menggunakan metode KATURANGGAN, kemungkinan melesetnya cuma 10 %’. (suwarno71)

Karakter burung itu misteri, kenapa??? jelas, burung tdk bisa kita ajak bicara spt manusia. Nah karena kemisteriannya itulah muncul pakem-pakem tertentu untuk mencari dasar bakat dr burung itu sendiri atau bahasa umumnya katuranggan. Mengenai ciri-ciri tertentu untuk mengenali burung berbakat melalui katurangaan saya 100% percaya banget. (ABI-karawang)

Katuranggan = Ciri-ciri Fisik Seekor murai yg ditengarai berhubungan dgn bakat2 yg dimiliki. Menurut saya ini hanyalah cara penilaian kita saja berdasarkan imajinasi dan pengalaman selama ini untuk mengetahui bakat2 yg dimiliki seekor murai. Bakat yg bisa di prediksi berdasarkan KATURANGGAN dan masih bisa dinalar dengan akal adalah : VOLUME dan POWER. Bakat laen seperti mental, gaya tarung, kecerdasan itu masih misteri bagi saya. (didiks-rrbf)

Cara Memilih MB Berbakat Berdasar pada Katuranggan
  1. Postur kaki yg jangkung dan jari2 panjang dan cengkraman yg kuat. (Ari JB)
  2. Warna kaki ngga masalah tapi type kaki yg kering (spt dah berumur). (Ari JB)
  3. Kaki kokoh, warna tidak masalah kalau dapet yang hitam lebih baik. (leo andrie)
  4. Mata yg besar bulat dan sorot mata yg tajam dan jernih. (Ari JB)
  5. Kepala besar bentuk papak. (Ari JB)
  6. Bentuk kepala seperti kepala ular (bentuk atas kepala mengikuti buletan mata) (leo andrie)
  7. Paruh panjang dan lurus atau mblimbing. (Ari JB)
  8. Leher panjang dan besar. (Ari JB)
  9. Badan cenderung lebih pendek dr lehernya (kalo bisa) . (Ari JB)
  10. Lengan sayap yg terlihat kokoh. (Ari JB)
  11. Dari depan dada yg cenderung kecil membesar dipinggang/pangkal ekor (pengalaman dada besar suka batman). (Ari JB)
  12. Ekor sedang, lurus dan kokoh, kalo panjang yg lemes tp kokoh dipangkal serta agak lengkung kebawah. (Ari JB)
  13. Warna dada untuk MB ekor pendek saya suka yg terang (biasanya pinter) . (Ari JB)
  14. MB yang tongkrongannya gagah, tulang kakinya keker cenderung memiliki daya tempur yang bagus, jika dibandingkin dg MB yang tongkrongannya biasa-biasa saja … tulang kakinya kurang keker. (ABI-karawang)
  15. Paruh tebal & ceper dinilai punya bakat suara yg keras & pedas. (didiks-rrbf)

PENUTUP

Pengetahuan tentang Bakat sangat penting sekali dalam dunia burung khususnya MB. Kita mengetahui si MB berbakat bila MB bahan/trotol adalah seperti telah dijelaskan oleh rekan2 di atas, seperti: Ketrekan, Volume, Daya tempur walau masih bahan/trotol, rajin ngriwik/bunyi dsb. Pengetahuan mengenai katuranggan juga sangat penting bagi penggemar burung khususnya MB, karena dapat dijadikan pegangan penting untuk memilih dan meramalkan prestasi suara burung khususnya MB tsb. (CJ™)

Kembali lagi bahwa dari sudut pandang manapun kita berpendapat, semua ada benarnya dan juga ada salahnya karena KEMISTERIANNYA itu. (karakter burung itu adalah misteri) (ABI-karawang)

Terlepas dari semua uraian di atas, yg harus digaris bawahi adalah bahwa :

‘MB berbakat ini belum tentu bisa jadi juara, karena menjadi juara faktornya banyak sekali, misal perawatan, settingan dan faktor2 non teknis’ (sh)

‘MENANG adalah perwujudan dari pengembangan berbagai macam bakat yg ada pada burung yg telah dikembangkan secara OPTIMAL, sehingga mendapatkan apresiasi dari kalangan umum/Yuri lomba sehingga jadi The Best’. (didiks-rrbf)

Harap dibedakan pengertian Berbakat dengan Berprestasi. Karena dua kata tersebut merupakan 2 hal yang berbeda. Berbakat belum tentu Berprestasi, sedangkan Berprestasi merupakan apresiasi dari capaian atau out put setelah melalui proses pemaksimalan bakat tadi. (suwarno71)

Tulisan ini bukan sebuah kesimpulan, tetapi hanya merupakan rangkuman dari posting2 rekan KMers pada thread “Cara Memilih MB Berbakat” yg diangkat om adlysalo dan pada thread “katurangan vs bakat, siapa yang bakal mendominasi ?!” yg digulirkan oleh om atm. Untuk tujuan orisinalitas saya tdk menambahkan dg sumber dari luar. Selanjutnya saya mohon maaf karena untuk tujuan kenyamanan membaca (maksudnya supaya nyambung), beberapa bagian postingan rekan2 saya edit dan digeser kesana-kemari utk membuat alur cerita. Silakan rekan KMers utk menambahkan atau memberi keterangan tambahan jika dianggap diperlukan. Karena saya hanya pecinta MB dan bukan Pakarnya maka sejauh ini, itulah yg dpt saya tangkap dari kedua thread tersebut.

Sebagai penutup, sebuah posting yg sangat indah dari rekan KMers

(suwarno71)
Bagi Buyer:
Mencari MB Berbakat dapat dicarikan dengan beberapa cara & metode berdasarkan pengalamannya masing-masing.

Bagi Breeder:
MB Berbakat tidak dicari, tetapi justru diciptakan. Melalui pengalaman empiriknya seorang breeder dapat menciptakan Model atau Super Model MB Seperti Apa Kelak. Saya percaya dengan pengalaman Trial dan Error, MB berbakat dan berkaturanggan bagus dapat diciptakan oleh seorang breeder.

Maka dari itu Ayo mulai belajar breeder

(Rangkuman-re-editing dari tulisan-tulisan KMers di Forum)
This article was originally published in forum thread: PANDUAN MEMILIH MB BERBAKAT (rangkuman & re-editing) started by rifqie View original post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar